"Waspada: Bitcoin Bukanlah Investasi yang Pasti!" Kata Penulis Fenomenal
Harga Bitcoin Terdongkrak dalam Keadaan Crypto yang Tenang
Investor Berburu Kesempatan
Pada Selasa, 6 Agustus, harga Bitcoin mengalami kenaikan karena beberapa investor memanfaatkan momen penurunan harga dan suasana yang lebih tenang di pasar kripto dan saham. Bitcoin mencapai harga tertinggi hariannya di angka $56.000, tetapi kemudian menemui hambatan yang kuat. Kenaikan ini terjadi karena para investor, termasuk di sektor Exchange Traded Fund (ETF), melakukan pembelian saat harga sedang turun.
Waspadai Tren Penurunan
Namun, masih terlalu dini untuk memprediksi apakah kenaikan ini akan bertahan dalam jangka panjang. Pada grafik harian, rata-rata pergerakan sederhana (SMA) selama 200 hari dan 50 hari akan membentuk pola "death cross", yang biasanya diikuti oleh penurunan harga lebih lanjut. Bitcoin juga masih berada di bawah awan Ichimoku, sementara Percentage Price Oscillator (PPO) berada di bawah titik netral. PPO mengukur perbedaan antara dua rata-rata pergerakan dan mirip dengan MACD, tetapi menghitung perbedaan dalam persentase. Indikator teknis ini menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat. Penurunan besar-besaran akan dikonfirmasi jika harga jatuh di bawah titik terendah pada hari Senin yaitu $49.000, yang merupakan sisi bawah dari kandil palu.
Kritik Terhadap Peran Bitcoin
Sementara itu, peran Bitcoin dipertanyakan oleh beberapa tokoh kunci. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Nassim Taleb, penulis "The Black Swan", memperingatkan bahwa Bitcoin bukanlah lindung nilai terhadap apa pun. Ia mencatat bahwa Bitcoin adalah "objek spekulasi yang berperilaku seperti real estat mewah di Manhattan." Taleb telah menjadi kritikus Bitcoin yang terkenal selama bertahun-tahun. Pada tahun 2022, ia mengaitkan popularitas Bitcoin dengan suku bunga mendekati nol selama satu dekade oleh Federal Reserve, yang menurutnya menciptakan gelembung dan tumor seperti Bitcoin. Taleb bukan satu-satunya tokoh terkemuka yang memperingatkan tentang Bitcoin. Peter Schiff terus menegaskan bahwa Bitcoin tidak berharga dan tidak masuk akal untuk menjadikannya aset cadangan oleh pemerintah.
Q: Mengapa harga Bitcoin naik pada 6 Agustus?
A: Karena investor memanfaatkan penurunan harga dan suasana yang lebih tenang di pasar kripto dan saham.
Q: Apa indikator teknis yang menunjukkan kemungkinan penurunan harga Bitcoin lebih lanjut?
A: Pola "death cross" pada grafik harian, awan Ichimoku, dan Percentage Price Oscillator (PPO) di bawah titik netral.
Q: Siapakah yang mengkritik peran Bitcoin?
A: Nassim Taleb, penulis "The Black Swan".
Q: Apa alasan Nassim Taleb mengkritik Bitcoin?
A: Ia berpendapat bahwa Bitcoin bukanlah lindung nilai terhadap apa pun dan hanya merupakan "objek spekulasi" yang nilainya didorong oleh suku bunga mendekati nol.
Q: Siapa lagi yang memperingatkan tentang Bitcoin?
A: Peter Schiff, yang meyakini bahwa Bitcoin tidak berharga dan tidak masuk akal untuk menjadikannya aset cadangan.