Tether Bekukan Rp400 Miliar Lebih USDT Terkait Penipuan di Kamboja
Tether Bekukan Dompet Tron Diduga Terlibat Pencucian Uang
Tether, sebuah perusahaan penerbit mata uang kripto, dilaporkan telah membekukan sebuah dompet Tron (TRX) yang berisi lebih dari 28 juta token USDT. Token-token ini diduga merupakan hasil dari aktivitas kriminal, termasuk pencucian uang dan penipuan. Pada 13 Juli, sebuah akun yang memantau aktivitas dompet Tron dan Ethereum, USDT/USDC Ban List, melaporkan bahwa sebuah alamat dengan nama TNVaKW telah masuk dalam daftar hitam Tether. Alamat tersebut memiliki saldo sebesar $28,25 juta dalam bentuk USDT. Dompet tersebut diduga terkait dengan Huione Group, sebuah perusahaan asal Kamboja. Perusahaan keamanan blockchain Bitrace mengungkapkan bahwa dompet yang dibekukan tersebut, yang diaktifkan pada 9 Juli, terhubung dengan bisnis Jaminan milik Huione Group. Analisis Bitrace lebih lanjut menunjukkan bahwa Huione mencoba menghindari pembekuan tersebut dengan mengaktifkan alamat baru, TQuFSv, dan mentransfer $114.800 dalam bentuk USDC dari dompet TNVaKW yang dibekukan. Selain itu, Bitrace melaporkan bahwa alamat bisnis Huione lainnya, termasuk alamat bisnis lamanya TL8TBp, masih beroperasi meskipun Tether telah mengambil tindakan. Pembekuan yang dilakukan oleh Tether ini merupakan bagian dari upaya yang sedang berlangsung untuk mengatasi penipuan yang terkait dengan mata uang kripto dan jaringan kejahatan finansial yang difasilitasi oleh platform kripto yang tampaknya sah.
Q: Mengapa Tether membekukan dompet Tron?
A: Dompet Tron diduga terlibat dalam aktivitas kriminal, termasuk pencucian uang dan penipuan.
Q: Seberapa besar nilai token yang dibekukan?
A: $28,25 juta dalam bentuk USDT.
Q: Perusahaan apa yang diduga terkait dengan dompet yang dibekukan?
A: Huione Group, sebuah perusahaan asal Kamboja.
Q: Bagaimana Huione Group mencoba menghindari pembekuan?
A: Dengan mengaktifkan alamat baru dan mentransfer dana dari dompet yang dibekukan.
Q: Apakah alamat bisnis Huione Group lainnya masih aktif?
A: Ya, beberapa alamat bisnis aktif meskipun Tether telah mengambil tindakan.