Telegram Bantah Klaim Risiko Keamanan Unduhan Otomatis CertiK

Keamanan Telegram Dipertanyakan

Perusahaan keamanan blockchain, CertiK, memperingatkan adanya kerentanan yang berisiko tinggi pada aplikasi perpesanan Telegram. Mereka menyarankan pengguna untuk menonaktifkan pengaturan unduh otomatis agar terhindar dari serangan.

Vulnerabilitas RCE yang Diduga

CertiK mendeteksi kemungkinan celah keamanan yang memungkinkan kode berbahaya (RCE) untuk dieksekusi pada aplikasi desktop Telegram. Kerentanan ini diduga dapat mengekspos pengguna pada serangan yang menargetkan dompet kripto.

Tanggapan Telegram

Telegram membantah klaim CertiK, menyatakan bahwa tidak ada laporan pengguna yang mengalami peretasan dompet akibat serangan RCE. Platform tersebut menegaskan bahwa mereka telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi pengguna.

Pendapat Pakar

Pakar keamanan web3, Kirill Tiufanov, meragukan temuan CertiK. Ia menilai asumsi tersebut terlalu abstrak tanpa didukung oleh detail teknis yang memadai. Sementara itu, CertiK tetap menyarankan pengguna untuk menonaktifkan unduh otomatis media pada aplikasi desktop Telegram sebagai tindakan pencegahan.

Q: Siapa yang memperingatkan tentang kerentanan pada Telegram?

A: CertiK, sebuah perusahaan keamanan blockchain.

Q: Kerentanan apa yang dideteksi oleh CertiK?

A: Kemungkinan celah keamanan yang memungkinkan kode berbahaya (RCE) untuk dieksekusi pada aplikasi desktop Telegram.

Q: Apa yang diklaim oleh Telegram mengenai temuan CertiK?

A: Telegram membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada laporan pengguna yang mengalami peretasan dompet akibat serangan RCE.

Q: Apa saran dari CertiK untuk pengguna Telegram?

A: Menonaktifkan pengaturan unduh otomatis pada aplikasi desktop Telegram sebagai tindakan pencegahan.

Q: Apa pendapat pakar keamanan web3 tentang temuan CertiK?

A: Pakar web3 Kirill Tiufanov meragukan temuan tersebut karena terlalu abstrak dan tidak didukung oleh detail teknis yang cukup.