Strategi Baru Bitfarms untuk Menghalau Pengambilalihan yang Tidak Diinginkan
Bitfarms vs. Riot Platforms: "Racun" Baru dalam Pengambilalihan
Pil Racun Pertama
Pada bulan Juni, perusahaan penambang Bitcoin Bitfarms mengadopsi taktik pertahanan yang dikenal sebagai "pil racun" untuk mencegah pengambilalihan oleh pesaingnya Riot Platforms. Strategi ini memberikan hak khusus kepada pemegang saham yang dapat membuat pengambilalihan menjadi lebih sulit.
Pil Racun Kedua
Tak lama setelah pil racun pertama dibatalkan oleh regulator Kanada, Bitfarms dengan cepat menerapkan pil racun kedua. Kali ini, pil racun ditujukan untuk melindungi terhadap "creeping bids", di mana pihak pengakuisisi secara bertahap memperoleh saham perusahaan tanpa memicu aturan pengambilalihan.
Tujuan Pil Racun Kedua
Rencana pil racun kedua memungkinkan pemegang saham Bitfarms untuk membeli saham dengan harga diskon. Ini akan mempersulit pihak pengakuisisi untuk memperoleh kendali atas perusahaan karena saham mereka akan terdilusi jika terjadi pengambilalihan.
Pemenang dan Pecundang
CEO Riot Platforms Jason Les memuji pembatalan pil racun pertama sebagai "kemenangan bagi semua pemegang saham Bitfarms". Ia mengkritik pil racun tersebut sebagai upaya manajemen Bitfarms untuk memperkuat posisi mereka. Namun, Bitfarms berpendapat bahwa pil racun kedua diperlukan untuk melindungi kepentingan semua pemegang saham secara adil.
Q: Apa strategi pertahanan yang digunakan Bitfarms untuk mencegah pengambilalihan oleh Riot Platforms?
A: Pil racun.
Q: Mengapa Riot Platforms memuji pembatalan pil racun pertama?
A: Karena dianggap sebagai kemenangan bagi semua pemegang saham Bitfarms.
Q: Apa tujuan dari pil racun kedua yang diterapkan oleh Bitfarms?
A: Untuk melindungi terhadap creeping bids.
Q: Bagaimana rencana pil racun kedua bekerja?
A: Memungkinkan pemegang saham Bitfarms membeli saham dengan harga diskon, sehingga mempersulit pihak pengakuisisi untuk memperoleh kendali atas perusahaan.
Q: Menurut Bitfarms, mengapa pil racun kedua diperlukan?
A: Untuk melindungi kepentingan semua pemegang saham secara adil.