Siemens Jual Surat Utang Digital Rp5 Triliun Lewat Blockchain, Bayarnya Kilat!
Siemens Luncurkan Obligasi Digital senilai €300 Juta Menggunakan Blockchain
Memperluas Keahlian dalam Pasar Buku Besar Terdistribusi
Perusahaan teknologi multinasional Jerman, Siemens, telah meluncurkan obligasi digital keduanya senilai €300 juta pada blockchain. Langkah ini diambil di bawah undang-undang sekuritas elektronik Jerman, yang bertujuan untuk memperluas keahlian perusahaan dalam pasar buku besar terdistribusi.
Komitmen pada Solusi Keuangan Digital
Dalam siaran pers pada tanggal 4 September, perusahaan yang berkantor pusat di Munich itu mengatakan bahwa penerbitan ini merupakan tindak lanjut dari obligasi digital perdananya senilai €60 juta pada tahun 2023. Ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk memajukan solusi keuangan digital.
Transaksi Otomatis dalam Hitungan Menit
Obligasi yang memiliki jatuh tempo satu tahun ini diselesaikan melalui blockchain swasta berizin milik SWIAT dan menggunakan Solusi Pemicu Bundesbank. Perusahaan mengatakan bahwa transaksi dilakukan secara "sepenuhnya otomatis, dalam hitungan menit, dan menggunakan uang bank sentral."
Siemens Terus Berinovasi
"Dengan menerbitkan obligasi digital lainnya, kami sekali lagi menunjukkan semangat inovasi kami dan menggarisbawahi tujuan kami untuk terus mendorong solusi digital untuk pasar keuangan," kata Ralf P. Thomas, chief financial officer Siemens.
Q: Apa langkah terbaru yang diambil Siemens dalam pasar keuangan?
A: Siemens telah meluncurkan obligasi digital keduanya senilai €300 juta pada blockchain.
Q: Di bawah undang-undang apa penerbitan obligasi ini dilakukan?
A: Undang-undang sekuritas elektronik Jerman.
Q: Apa tujuan Siemens dalam menerbitkan obligasi digital ini?
A: Memperluas keahliannya dalam pasar buku besar terdistribusi dan memajukan solusi keuangan digital.
Q: Bagaimana transaksi obligasi ini dilakukan?
A: Melalui blockchain swasta berizin milik SWIAT dan menggunakan Solusi Pemicu Bundesbank, memungkinkan transaksi otomatis dalam hitungan menit menggunakan uang bank sentral.
Q: Siapa yang mengomentari langkah inovatif Siemens ini?
A: Ralf P. Thomas, chief financial officer Siemens.