Sam Bankman-Fried: 'Saya Tak Bermaksud Merugikan Siapa Pun'
Sam Bankman-Fried Bicara Terakhir Sebelum Dipenjara
Menyesal, Tapi Tak Merasa Melanggar Hukum
Sam Bankman-Fried (SBF), mantan CEO FTX yang kini jadi pesakitan dalam kasus keruntuhan bursa kripto, memberikan pernyataan terakhirnya sebelum menuju penjara federal. Dalam wawancara dengan ABC News pada 1 April, SBF mengaku tak pernah berpikir bahwa tindakannya melanggar hukum.
Penyesalan Mendalam dan Keinginan Memperbaiki Kesalahan
Meskipun mengaku tak bersalah, SBF menyatakan penyesalan mendalam atas kerugian yang terjadi. "Setiap hari, saya dihantui oleh apa yang hilang. Saya tidak pernah berniat menyakiti atau mengambil uang siapa pun," ujarnya. SBF juga mengungkapkan keinginannya yang kuat untuk memperbaiki sebagian dari kerusakan yang telah ia perbuat.
Mengklaim FTX Punya Aset Cukup, Salahkan Keputusan Pengelola Baru
SBF mengklaim bahwa FTX memiliki aset yang cukup untuk membayar kembali pelanggan. Ia menyalahkan keputusan pengelola baru yang tak mau menghidupkan kembali perusahaan setelah kepergiannya. "Menyakitkan melihat mereka menunggu hari demi hari," tuturnya.
Merasa Kurang Adil dan Akan Banding
SBF juga mempertanyakan keadilan persidangannya. Ia menuduh firma hukum yang mewakili FTX bias dan punya hubungan dekat dengan jaksa penuntut. SBF berencana mengajukan banding dan akan menyoroti ketidakakuratan dalam kesaksian persidangan.