Peretas Crypto Meraup Rp 116 Triliun Sejak 2016
Kerugian Besar Akibat Peretasan Kripto, Pakar Sarankan Penguatan Keamanan
Kerugian Miliaran Dolar
Peretasan kripto telah menimbulkan kerugian miliaran dolar bagi industri aset digital. Menurut DefiLlama, kerugian sepanjang masa akibat peretasan kripto melebihi $7,7 miliar per 1 April, meski terjadi penurunan 23% dalam insiden selama kuartal pertama 2024 dibandingkan tahun lalu. Data mengungkapkan bahwa protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) merugi paling besar sejak 2016, dengan peretas mencuri $5,8 miliar dari DeFi dalam tujuh tahun.
Jembatan DeFi Rentan
Platform yang memungkinkan pengguna mentransfer aset antar-blockchain, yang biasa disebut jembatan, menyumbang lebih dari separuh peretasan DeFi. Penjahat siber telah merampas $2,8 miliar dari solusi ini melalui berbagai cara serangan yang terdapat dalam celah kontrak pintar.
Metode Peretasan Biasa
Menurut DefiLlama, peretasan kripto paling umum mencakup pelanggaran kunci pribadi, eksploitasi kontrol akses, bug pemverifikasi bukti, eksploitasi tanda tangan, dan serangan oracle harga pinjaman kilat. Namun, 42% dari semua insiden masih belum teridentifikasi, sehingga pakar tidak yakin bagaimana penyerang mengatur hampir separuh dari semua peretasan.
Pentingnya Keamanan
Meskipun keamanan tetap menjadi titik lemah kripto, para pakar berpendapat bahwa industri tersebut pada akhirnya akan mencapai resistensi yang lebih besar terhadap pelaku kejahatan saat para pemangku kepentingan menjalin hubungan yang lebih baik. "Kami yakin bahwa industri kripto secara bertahap akan mencapai keamanan komprehensif dari waktu ke waktu," kata Slava Demchuk, salah satu pendiri dan CEO AMLBot. "Ini memerlukan pertumbuhan industri yang stabil, ditambah dengan kolaborasi yang efektif antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan sektor kripto."