Koin Stabil USDB Bergoyang, Terlepas dari Pengawasan Ketat
Depeg USDB, Stablecoin Terguncang Pasca Kekacauan Jepang
Stablecoin USDB, yang digabungkan dengan DAI, baru-baru ini kehilangan kaitannya dengan dolar AS akibat kepanikan pasar yang dipicu oleh kekacauan di Jepang. Akibatnya, nilai USDB sempat anjlok hingga 6%.
Penyebab Ketidakstabilan
USDB, sebagai stablecoin terdesentralisasi, mengalami tekanan besar karena harganya sempat turun drastis. Ketidakstabilan pasar menyebabkan harga USDB merosot ke $0,94, meskipun kemudian berhasil pulih kembali ke angka $1, berdasarkan data dari crypto.news. Blast, pengembang di balik USDB, belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini.
Kekhawatiran Ahli
Sebelumnya pada akhir Juni, analis keamanan siber dari perusahaan web3 Resonance Security menyuarakan kekhawatiran tentang ketergantungan Blast pada protokol eksternal untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini menimbulkan risiko inheren, mengingat MakerDAO "belum mempublikasikan audit keamanan kontrak pintar mereka dalam tiga tahun terakhir."
Dampak Pasar Luas
Pelepasan USDB terjadi ketika pasar kripto dan tradisional mengalami kekacauan. Bursa saham Jepang menghadapi hari terburuk sejak 1987. Indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar 12%, memicu penghentian perdagangan sementara. Sementara itu, KOSPI Korea Selatan juga turun 8%, mencatatkan sesi terburuk sejak Maret 2020. Seluruh pasar kripto juga mengalami penurunan, dengan Bitcoin (BTC) sempat jatuh di bawah $50.000 dan Ethereum (ETH) turun ke $2.264.
Q: Apa penyebab ketidakstabilan USDB?
A: Ketidakstabilan pasar akibat kepanikan yang dipicu oleh kekacauan di Jepang.
Q: Seberapa parah penurunan nilai USDB?
A: USDB sempat anjlok hingga 6%.
Q: Siapa pengembang yang bertanggung jawab atas USDB?
A: Blast.
Q: Apa kekhawatiran yang diungkapkan oleh ahli tentang USDB?
A: Ketergantungan Blast pada protokol eksternal untuk menghasilkan keuntungan, yang menimbulkan risiko inheren karena MakerDAO belum mempublikasikan audit keamanan kontrak pintar dalam tiga tahun terakhir.
Q: Bagaimana dampak kekacauan di Jepang terhadap pasar yang lebih luas?
A: Bursa saham Jepang mengalami hari terburuk sejak 1987, sementara KOSPI Korea Selatan turun 8% dan pasar kripto juga mengalami penurunan signifikan.