Harga Bitcoin Anjlok Pasca Likuidasi Senilai Rp2 Triliun

Harga Bitcoin Anjlok Pasca Likuidasi Senilai Rp2 Triliun

Harga Bitcoin Merosot Akibat Likuidasi, Tapi Tanda-Tanda Rebound Terlihat Jelas

Pada 2 April, harga Bitcoin anjlok ke level terendah 10 hari di $65.800, menandai penurunan 6% dalam periode 12 jam yang intens. Apakah BTC bisa pulih sebelum event Halving yang akan datang?

Penyebab Harga Bitcoin Turun

Penurunan harga Bitcoin yang drastis pada 2 April dipicu oleh beberapa faktor: * Penurunan ETF Bitcoin: ETF Bitcoin mencatatkan awal yang negatif di minggu ini, dengan arus keluar bersih senilai $85,7 juta pada 1 April. * Likuidasi Cepat: Likuidasi besar-besaran di pasar derivatif semakin mempercepat penurunan harga Bitcoin.

Tanda-Tanda Rebound yang Muncul

Meskipun penurunan harga akibat likuidasi ini signifikan, terdapat indikator bullish yang menunjukkan kemungkinan rebound: * Sentimen Jaringan yang Kuat: Fundamental jaringan Bitcoin, termasuk penggunaan jaringan, tetap stabil. * Ketahanan Paus: Investor besar ("paus") terus mengakumulasi Bitcoin, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap pemulihan harga. * Pernyataan Fed yang Positif: Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell meredakan kekhawatiran resesi, memicu ekspektasi pemulihan BTC sebelum Halving.

Prospek Harga Bitcoin

* Prakiraan Harga: Paus Bitcoin yang memegang $6,8 miliar Bitcoin yang baru diakuisisi dan pernyataan positif dari Ketua Fed mengarah pada kemungkinan rebound harga Bitcoin di atas $70.000 sebelum Halving. * Level Penting: Bulls harus mencegah penurunan lebih lanjut di bawah $65.000 untuk mempertahankan momentum bullish. * Resistance: Wilayah $68.000 bisa menjadi titik resistensi utama bagi bears dalam jangka pendek. Kesimpulannya, meskipun penurunan harga baru-baru ini, fundamental Bitcoin yang kuat, sentimen positif dari paus, dan prospek ekonomi yang mendukung menunjukkan bahwa rebound harga Bitcoin kemungkinan terjadi sebelum Halving.