Duh, Dompet Uang Crypto Kena Bobol Rp690 Miliar!

Duh, Dompet Uang Crypto Kena Bobol Rp690 Miliar!

Eksploitasi Hedgey Finance: Kehilangan Jutaan Dolar dalam Serangan Rantai

Serangan Pertama: Ethereum (ETH)

Pada 19 April, penyedia infrastruktur token on-chain Hedgey Finance mengalami dua eksploitasi. Serangan pertama terjadi di rantai Ethereum (ETH), di mana penyerang memanfaatkan bug dalam kontrak klaim token. Analisis on-chain menunjukkan bahwa penyerang mencuri sekitar $1,9 juta dalam kripto, yang kemudian dikonversi ke stablecoin DAI.

Serangan Kedua: Arbitrum (ARB)

Tak lama setelah serangan pertama, Cyvers, sebuah perusahaan keamanan, melaporkan serangan kedua di rantai Arbitrum (ARB). Kali ini, penyerang memanfaatkan kerentanan yang sama pada Hedgey Finance dan berhasil membawa kabur $42,8 juta. Sebagian hasil curian ditransfer ke platform Bybit. Hedgey Finance mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan sedang melakukan investigasi. Perusahaan mengimbau pengguna untuk mencabut izin klaim token hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kejadian ini menyoroti pentingnya upaya keamanan dalam platform keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Eksploitasi Menurun, Keamanan Tetap Penting

Meskipun serangan Hedgey Finance menjadi berita utama, statistik menunjukkan bahwa eksploitasi kripto menurun. Bulan lalu, Peckshield melaporkan penurunan 50% dalam eksploitasi kripto, yang menyebabkan kerugian yang lebih kecil bagi investor. Namun, keamanan on-chain tetap menjadi perhatian utama di industri ini, karena kripto semakin menarik perhatian publik.

Q: Rantai blockchain apa yang menjadi sasaran serangan pertama?

A: Ethereum (ETH)

Q: Berapa jumlah kerugian dari serangan kedua?

A: $42,8 juta

Q: Ke platform mana sebagian hasil curian dari serangan kedua ditransfer?

A: Bybit

Q: Apa tindakan yang dianjurkan Hedgey Finance kepada penggunanya?

A: Mencabut izin klaim token

Q: Apakah eksploitasi kripto semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir?

A: Tidak, statistik menunjukkan penurunan 50% dalam eksploitasi kripto bulan lalu