DBS Hadirkan Solusi Blockchain Canggih buat Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah yang Super Lancar
DBS Manfaatkan Blockchain untuk Permudah Penyaluran Dana Hibah Pemerintah
Raksasa perbankan Singapura, DBS, meluncurkan solusi berbasis blockchain yang memanfaatkan kontrak pintar untuk memperlancar penyaluran dana hibah pemerintah.
Percobaan Pertama dengan Entitas Penting
Menurut laporan media lokal, DBS telah menyelesaikan uji coba dalam bekerja sama dengan Enterprise Singapore dan Asosiasi Fintech Singapura. Dalam percobaan tersebut, 27 perusahaan fintech lokal menerima hibah dari SFA menggunakan blockchain khusus yang dikembangkan oleh DBS.
Blockchain Khusus untuk Kontrol Lebih Ketat
Blockchain khusus ini bersifat terdesentralisasi sebagian dan membatasi pihak-pihak yang dapat berpartisipasi dalam jaringan. Tidak seperti blockchain publik, blockchain khusus mengharuskan peserta untuk disetujui terlebih dahulu. Blockchain khusus DBS memungkinkan ESG dan SFA untuk menetapkan ketentuan bagi program hibah dan memastikan hanya penerima yang disetujui yang mendapatkan hibah.
Kontrak Pintar Otomatiskan Proses Penyaluran
Kontrak pintar memverifikasi kondisi yang telah ditentukan sebelumnya, dan hibah dicairkan secara otomatis ketika kondisi tersebut terpenuhi. Dengan demikian, DBS menambahkan bahwa solusi ini mengurangi kebutuhan akan intervensi manual dan memungkinkan penerima menerima pembayaran tunai jauh lebih cepat.
Manfaat yang Lebih Luas dalam Rencana
DBS menyatakan bahwa percobaan dilakukan untuk menunjukkan bagaimana hibah yang dapat diprogram ini dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi penyaluran hibah. Han Kwee Juan, kepala DBS Singapura, berharap solusi baru ini dapat "diperluas ke lebih banyak kasus penggunaan, termasuk pembayaran proyek berbasis pencapaian, hadiah konsumen, dan banyak lagi." DBS juga berencana untuk mencari lebih banyak aplikasi untuk solusi ini dengan lebih banyak lembaga pemerintah sebagai bagian dari Project Orchid.
Q: Siapa yang meluncurkan solusi berbasis blockchain untuk penyaluran dana hibah pemerintah?
A: DBS, raksasa perbankan Singapura.
Q: Teknologi apa yang digunakan dalam solusi tersebut?
A: Blockchain dan kontrak pintar.
Q: Bagaimana blockchain yang digunakan bersifat unik?
A: Blockchain bersifat terdesentralisasi sebagian dan hanya mengizinkan peserta yang disetujui.
Q: Apa peran kontrak pintar dalam proses ini?
A: Kontrak pintar mengotomatiskan proses penyaluran hibah berdasarkan kondisi yang telah ditentukan.
Q: Manfaat apa yang diharapkan dari solusi ini?
A: Transparansi, efisiensi, dan pengurangan keterlibatan manual.
Q: Apa rencana DBS untuk masa depan solusi ini?
A: Memperluasnya ke kasus penggunaan lain, seperti pembayaran proyek dan hadiah konsumen, serta mencari aplikasi dengan lembaga pemerintah melalui Project Orchid.