Bos Tukar Uang Digital Patricia Bantah Kabar Perusahaan Tutup
Patricia Bantah Rumor Penutupan, CEO: Berita Negatif Lebih Cepat Tersebar
CEO platform cryptocurrency Patricia, Fejiro Hanu, membantah rumor penutupan yang beredar di tengah upaya mengatasi kerugian dana pelanggan. Hanu menegaskan bahwa berita negatif sering kali menyebar lebih cepat daripada kabar positif, sehingga memicu kesalahpahaman tentang status perusahaan. Hanu menyoroti peran media dan blog yang menyajikan judul-judul clickbait dan informasi yang menyesatkan, sehingga mempercepat penyebaran narasi penutupan palsu. Ia menyatakan kekecewaannya atas penyebaran informasi tersebut dan meminta maaf kepada pengguna platform sekaligus bertekad untuk tidak menyerah pada pelecehan online. Patricia, sebagai platform perintis di Nigeria, baru-baru ini menjadi pusat rumor penutupan, meskipun tidak ada pengumuman resmi terkait hal tersebut. Meskipun pemerintah bersikap keras terhadap cryptocurrency, banyak bursa crypto bermunculan di negara tersebut. Patricia pernah menghadapi pengawasan ketat tahun lalu setelah mengakui kehilangan dana pelanggan sebesar $2 juta karena dugaan pelanggaran keamanan. Insiden itu kemudian dikaitkan dengan mantan kandidat gubernur Nigeria Wilfred Bonse.
Q: Siapa yang membantah rumor penutupan Patricia?
A: CEO Patricia, Fejiro Hanu.
Q: Mengapa berita negatif cenderung menyebar lebih cepat?
A: Karena media dan blog sering menggunakan judul clickbait dan informasi menyesatkan.
Q: Apa yang ditanggapi oleh CEO Patricia atas penyebaran informasi yang tidak benar?
A: Kekecewaan dan permintaan maaf kepada pengguna.
Q: Mengapa Patricia menjadi pusat rumor penutupan?
A: Meskipun tidak ada pengumuman resmi, Patricia sebelumnya mengakui kehilangan dana pelanggan karena dugaan pelanggaran keamanan.
Q: Bagaimana sikap pemerintah Nigeria terhadap cryptocurrency?
A: Bersikap keras.