Bank Virtual Bakal Bermunculan, Dikarenakan Tantangan Web3!
Perluas Layanan Bank Virtual untuk Dukung Startup Web3 di Hong Kong
Menurut Johnny Ng, anggota Dewan Legislatif Hong Kong, Hong Kong harus lebih ramah terhadap crypto dengan memperluas layanan bank virtual. Hal ini didasari oleh kendala yang dihadapi startup Web3 dalam mengakses layanan keuangan.
Kendala Startup Web3
Ng menyoroti Laporan Otoritas Moneter Hong Kong yang mengungkap kesulitan yang dialami perusahaan Web3 saat membuka rekening bank. "Survei menunjukkan bahwa perusahaan Web3 kesulitan membuka rekening, sehingga menghambat pengembangan bisnis lokal," ujar Ng.
Usulan Pendirian Bank Fokus Crypto
Ng mengusulkan diversifikasi layanan bank virtual dan mendirikan bank khusus berbasis crypto. Ia menekankan kebutuhan untuk fokus pada kebutuhan perusahaan Web3 dan mempercepat perkembangan ekosistem digital Hong Kong. "Kebijakan aset virtual telah menjadi fokus diskusi pemerintah global," kata Ng.
Hong Kong Sebagai Pusat Web3
Ng mendorong Hong Kong untuk memajukan upaya adopsi Web3. Menurutnya, jika kota tersebut ingin menjadi pusat Web3, "perlu mempromosikan pengembangan seluruh rantai dan ekosistem sesegera mungkin." Ia percaya bahwa perluasan layanan bank virtual akan mendukung hal ini.
Q: Mengapa Hong Kong harus lebih ramah terhadap crypto?
A: Untuk mendukung startup Web3 yang menghadapi kesulitan mengakses layanan keuangan.
Q: Apa hambatan yang dihadapi startup Web3?
A: Kesulitan membuka rekening bank, yang menghambat pengembangan bisnis.
Q: Usulan apa yang diajukan untuk mendukung startup Web3?
A: Diversifikasi layanan bank virtual dan pendirian bank khusus berbasis crypto.
Q: Mengapa pengembangan Web3 penting bagi Hong Kong?
A: Untuk memposisikan Hong Kong sebagai pusat Web3 dan mempromosikan pengembangan ekosistem digital.
Q: Bagaimana layanan bank virtual yang diperluas akan mendukung pengembangan Web3 di Hong Kong?
A: Dengan memberikan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan bagi perusahaan Web3.